Berita  

Andika Wibawa Temui Warga, Persoalan Sampah Jadi Keluhan Paling Mendesak

Bandarlampung (Komalanews.com) – Persoalan sampah menjadi keluhan paling mendesak warga saat anggota DPRD Provinsi Lampung dapil Bandarlampung, Andika Wibawa, menggelar reses di RT 02 Kelurahan Pangajaran, Teluk Betung Utara, Bandarlampung, Kamis (24/7). M Yasin, Salah satu warga setempat menyampaikan bahwa saat ini mereka kesulitan membuang sampah. Hal ini, karena armada pengangkut sampah sangat terbatas, bahkan hanya datang seminggu sampai dua minggu sekali, itu pun dilakukan oleh sokli pribadi.

Menanggapi hal ini, Andika membenarkan bahwa Bandarlampung sedang menghadapi masalah serius terkait pengelolaan sampah. “Tempat pembuangan memang tidak ada karena TPA Bakung sedang disegel. Akibatnya, sampah menumpuk di masing-masing rumah warga. Kami bersama Pemerintah sedang cari solusi bersama-sama,” ujarnya.

Kondisi ini tidak hanya menciptakan ketidaknyamanan, tetapi juga mengancam kesehatan warga dan kebersihan lingkungan. Penyegelan TPA Bakung menjadi pemicu kemacetan sistem pengelolaan sampah di kota, yang kini berdampak langsung ke rumah-rumah warga. Masalah ini memerlukan penanganan cepat dan koordinasi lintas instansi agar tidak menjadi krisis yang lebih besar.

Dalam kesempatan yang sama, warga juga menyampaikan sejumlah persoalan lain seperti kerusakan jalan lingkungan, kebutuhan bantuan sosial untuk rukun kematian, permintaan bibit sayuran, hingga normalisasi aliran sungai kecil. Menjawab berbagai keluhan tersebut, Andika menyatakan siap menindaklanjuti melalui jalur DPRD dan meminta warga untuk melengkapi dokumen yang dibutuhkan.

“Masalah infrastruktur jalan akan kita teruskan ke DPRD Kota. Bantuan untuk rukun kematian silakan dibuatkan proposal resmi dari masjid dengan cap basah pengurus. Untuk bibit sayuran, nanti akan saya coba komunikasikan ke kawan saya di Komisi II. Biasanya bantuan bibit melalui gapoktan dan itu pun lebih banyak tanaman buah,” katanya.

Terkait usulan normalisasi aliran air kecil, Andika menyatakan jika pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak atau instansi terkait untuk membantu mengeruk sampah di kali dengan ekskavator jika memungkinkan. Namun dari semua keluhan yang muncul, persoalan sampah tetap menjadi sorotan utama. Warga berharap agar masalah ini menjadi prioritas utama pemerintah daerah karena dampaknya sudah sangat dirasakan secara langsung.

“Kalau jalan rusak, kita masih bisa lewat pelan-pelan. Tapi kalau sampah dibiarkan, kita bisa sakit,” pungkas politisi Gerindra ini.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *