Kadis pendidikan Lamteng Bungkam Terkait Angaran Makan Minum Mencapai 2 Milyar.

Oplus_131072

LAMPUNG TENGAH – (KomalaNews.com) – Anggaran makan dan minum rapat dinas pendidikan Lampung Tengah fantastik mencapai 2 milyar lebih tahun anggaran 2025.

Hal itu diketahui dari laman laman Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (Sirup) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Pada lamam Sirup LKPP itu terpampang nilai anggaran makanan dan minuman rapat sebesar 2.020.848.000 bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten Lampung Tengah tahun 2025

Seketaris dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Lampung Tengah Achmaludin saat di mintai keterangan di ruang kerjanya berkilah jika ia tidak mengetahui terkait anggaran tersebut nanti saya panggilkan kasubag keuangan biar dia yang menjelaskan Senin 29 September 2025.ujarnya

Ditempat yang sama bu Bu eltris kasubag perencanaan mengatakan jika anggaran sebesar itu di peruntukkan untuk program makan dan minum gratis.karna anggaran itu tidak bisa di tempatkan di post anggaran.maka kami ber inisiatif lah di poskan ke anggaran makan dan minum rapat dinas pendidikan.makanya sampai dengan sekarang anggaran nya belum di cairkan.ungkap ibu eltris ke awak media.

Tokoh pemuda setempat Angga menyoroti besaran anggaran makan dan minum di dinas pendidikan Lampung Tengah terlalu besar.anggaran makan dan minum bupati dan wakil bupati aja tidak seperti itu saya menduga kepala dinas dan bawahannya memanipulasi untuk mark up anggaran untuk mengeruk uang negara dengan cara-cara membesarkan kan nominalnya di pos pos anggaran baik itu makan minum perjalan dinas dan ATK.ujarnya

Angga melanjutkan bahkan dalam rapat-rapat yang sebenarnya bisa dilaksanakan secara sederhana. Ini harus dievaluasi. Kita harus lebih peka terhadap kondisi masyarakat.

Angga menekankan bahwa di tengah upaya pemerintah melakukan efisiensi dan mengarahkan fokus pada program-program strategis, penggunaan anggaran yang tidak tepat sasaran perlu dikaji ulang. Ia menyoroti pentingnya mengutamakan kebutuhan masyarakat, seperti perbaikan infrastruktur dasar sekolah sekolah yang rusak dan peningkatan layanan kesehatan.

“Saya lihat ada kecenderungan penggunaan anggaran yang terlalu loyal untuk konsumsi. Hal-hal seperti inilah yang harus kita benahi ke depan,” tambahnya.(Tim-Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *