LAMPUNG TENGAH – (Komalanews.com) – Peringatan Hari Keamanan Pangan Sedunia 2025 menjadi momentum penting untuk mempererat kolaborasi antar pemangku kepentingan demi membangun sistem pangan global yang lebih tangguh.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kabupaten Lampung Tengah, Jumali, SP. M.IP., dalam rangka Hari Keamanan Pangan Sedunia 2025 yang mengangkat tema “Science in Action”.
“Keamanan pangan adalah amanah undang-undang dan menjadi tanggung jawab kita bersama. Mulai dari penguatan sistem pengawasan di pasar tradisional melalui program PAS Aman,” ujarnya,
Jumali menyebutkan, dalam hal ini Badan Pangan Nasional terus berupaya memastikan pangan yang masyarakat konsumsi bebas dari cemaran berbahaya, sekaligus mengukur sejauh mana pangan aman tersedia bagi seluruh masyarakat Indonesia. Karena pangan yang aman tidak hanya soal bahan, tapi juga bagaimana proses pengolahannya.
“Dalam rakoor bertajuk percepatan swasembada pangan menghadapi musim kemarau 2025, Mendagri menginstruksikan Pemerintah Daerah untuk bergerak cepat mewujudkan swasembada pangan sebagai langkah strategis dalam menghadapi musim kemarau 2025,” Ujar Jumali.
Dengan menjaga keamanan pangan berarti kita telah berperan untuk mengurangi berbagai penyakit bawaan makanan yang seringkali menjadi persoalan kesehatan di tengah masyarakat.
Oleh sebab itu, katanya, Pengawasan Keamanan Pangan terus digalakkan untuk memberi rasa aman kepada masyarakat dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pangan sehat dan aman.
Selain itu, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 600 juta orang jatuh sakit setiap tahunnya akibat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, dan sekitar 420 ribu kasus di antaranya berujung pada kematian.
“ilmu pengetahuan berperan penting dalam mendeteksi, menganalisis, dan mengendalikan risiko kontaminasi pangan, baik dari mikroorganisme berbahaya maupun bahan kimia,” tukas dia.
“Selamat Hari Keamanan Pangan Sedunia 2025. Kita berharap masyarakat sudah bisa menerapkan B2SA sehingga terbebaskan dari stunting,” pungkasnya. (Tim-Red)